LAPORAN
ANALISA
DI PT COLOMBUS
A. Sejarah Singkat PT Columbus
Berdirinya PT Columbus diprakarsai oleh adanya
perkembangan dunia ekonomi dan usaha di Indonesia dewasa ini, khususnya bidang
perdagangan secara tunai dan
kredit sehingga PT Columbus mempunyai cita-cita, visi dan misi untuk
menjadi yang terbaik dan terbesar dalam bidangnya.
Berdiri pada tanggal 7 Juli 2001, berawal dari
sebuah Toko Columbus di Jalan Letkol Iskandar No 31 D, Palembang yang
dilahirkan oleh Z.Harris Nasution, Basuki Lidin dan Darma Sihombing hingga kini
menjadi berkembang pesan dan menjadi PT Columbus dengan beberapa cabang.
B.
Tujuan PT Columbus
PT Columbus memiliki visi dan misi untuk meningkatkan
perkembangan usahannya. Visi dan misi tersebut adalah sebagai berikut :
A.
Visi
1. Menjadi perusahaan
yang terbaik dibidangnya dan selalu menjadi nomor satu di kota dimana unit
bisnis itu berada.
2. Peduli terhadap
kebutuhan masyarakat.
B.
Misi
1. Menjadikan karyawan
Columbus yang berbudaya dan sejahtera.
2. Menyediakan barang
bermutu berkualitas, bergaransi dan purnajual yang baik.
3. Menjadikan nasabah
sebagai mitra usaha.
C.
Struktur Organisasi PT Columbus
Gambar Struktur Organisasi PT Columbus
D.
Deskripsi Jabatan
1. Kepala Cabang
a. Mengkoordinasi
dengan kantor pusat dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen.
b. Melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen.
c. Melaksanakan
sebagian kebijakan-kebijakan yang telah ditetapkan oleh kantor pusat.
2. Head
Collection
a.
Bertanggungjawab secara menyeluruh terhadap kegiatan collection yang telah ditetapkan di Departemen Collection.
b.
Mengawasi atau mengontrol setiap personal yang ada di Departemen Collection untuk melaksanakan
fungsi dan tugasnya secara baik.
c. Mengawasi piutang
dagang perusahaan agar tetap tertagih tiap bulannya oleh colector.
d.
Mengejar target collection setiap
bulan agar sesuai dengan target yang sudah ditetapkan.
3. HRD
Merekrut sumber daya manusia
dan bertanggungjawab dalam menggkoordinir sumber daya manusia tersebut.
4. Head
Maketing
a. Bertanggungjawab
secara menyeluruh terhadap kebijakan perusahaan di departemen marketing kepada kepala
cabang.
b. Mengejar target
penjualan setiap bulannya.
c. Melaksanakan
fungsi-fungsi manajemen secara keseluruhan.
5. Head
Accounting and Finance
a. Bertanggungjawab
secara keseluruhan mengenai tugas-tugas dari masing-masing staff accounting kepada kepala
cabang.
b. Melaksanakan
kebijakan-kebijakan yang sudah ditetapkan di departemen accounting.
c. Membuat dan
memberikan laporan keuangan setiap bulannya kepada kepala cabang dan steak holder.
6. Koor Colector
Bertugas di lapangan
yang datang ke rumah konsumen satu per satu untuk menagih.
7. Koor A/R (Koordinasi Account Receiveble)
a. Mengawasi piutang
dagang perusahaan agar tetap tertagih tiap bulannya sesuai jatuh tempo, sesuai
dengan wilayah pertanggungjawaban masing-masing koordinasi AR
b. Membuat kwitansi
setiap hari yang akan dibawa oleh colector
untuk ditagih ke konsumen sesuai wilayah masing-masing.
c. Membuat rekapan
kwitansi yang dibawa oleh colector pada
daftar penyerahan ke intansi sesuai dengan colector masing-masing.
d. Membantu colector apabila di lapangan
menemukan kendala.
8. Koor Analisi
a. Melakukan survey tentang kelayakan
kredit terhadap konsumen.
b. Menuntaskan survey konsumen 1 x 24 jam terhadap
order yang masuk dari marketing.
c. Bertanggungjawab
terhadap Head Collection mengenai
tugasnya dengan mengacu pada target penjualan perwilayah.
9. Administrasi Marketing
a. Melakukan input order yang dihasilkan
oleh marketing secara
harian kemudian menyerahkan kepada analisis.
b. Melakukan input order yang sudah disurvey oleh analisis setiap
hari.
c. Merekap data order
yang yang sudah terkirim ke konsumen berdasarkan faktur dari accounting setiap hari.
d. Merekap data
penjualan barang permerk atau nama marketing.
e. Memberikan laporan
data penjualan setiap hari ke kepala cabang, kantor pusat, dan head marketing.
10. Gudang
a. Melakukan koordinasi
dengan purchasing mengenai
kebutuhan barang.
b. Mencatat
barang–barang yang kurang dan melaporkan ke bagian pembelian.
c. Memberikan info
barang yang ada di gudang ke marketing untuk dijual.
d. Melakukan penerimaan
barang.
e. Melakukan pengiriman
barang kepada konsumen sesuai faktur yang dibuat oleh fakturisasi.
11. Purchasing
a. Mencari produk
unggulan yang bisa jual dengan harga dan kualitas yang bisa bersaing.
b. Melakukan negoisasi
dengan supplier masalah delivery dengan jangka waktu pembayaran.
c. Koordinasi dengan
bagian gudang mengenai jumlah stok yang ada di gudang.
d. Melakukan order
barang ke Supplier sesuai
kebutuhan atas persetujuan head marketing.
e. Membuat jadwal
pembayaran baik kas atau giro terhadap Supplier
yang sudah jatuh tempo.
f. Memberikan laporan
pembelian secara bulan ke kepala cabang dan kantor pusat.
12. Stock
Control
a. Cek per satu minggu sekali
barang yang ada di gudang dan showroom.
b. Input data stock berdasarkan
surat penerimaan gudang dari gudang secara jumlah dan harga dilakukan harian.
c. Posting di program
komputer untuk barang yang sudah terjual secara harian.
d. Memberikan info data
stok harian ke marketing.
13. General
Ledger
a. Melakukan pencatatan
harian untuk semua transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan.
b. Mencatat dan
mengontrol uang yang keluar masuk di perusahaan.
c. Memegang kas kecil
untuk operasional harian.
14. Kasir
Menerima setoran dari colection dan show room dari konsumen yang bayar.
15.ADM Fakturisasi
a. Membuat faktur atau
surat jalan untuk barang yang akan di kirim ke konsumen.
b. Melakukan kontrol
atas barang yang betul-betul terkirim atau kembali di bawa ke kantor dalam arti
tidak terjual bisa karena orangnya tidak ada, uang belum siap atau alamat tidak
jelas.
c. Sebelum membuat
faktur harus dicek masalah kelengkapan persyaratan kredit, harga barang yang
tercantum diaplikasi.
E.
Fomulir/Dokumen yang Digunakan
Dokumen yang digunakan dalam sistem informasi
akuntansi pembelian yang berjalan adalah sebagai berikut :
1. PBK (Permintaan
Barang Kurang) merupakan catatan yang digunakan oleh bagian gudang sebagai
pemberitahuan apabila barang di gudang kurang dari 3 unit atau sudah habis.
2. SPO (Surat Purchases Order) dokumen yang dibuat
oleh bagian pembelian untuk memesan barang kepada Supplier.
3. SPB (Surat
Penerimaan Barang) merupakan dokumen yang akan dibeerikan ke Supplier apabila
barang sudah diterima oleh bagian pembelian.
4. IP (Invoice Pembelian) dokumen yang
dibuat oleh Supplier yang
akan diberikan ke bagian pembelian bersama barang.
5. ST (Surat Tagihan)
yaitu dokumen yang dibuat oleh Supplier yang akan diberikan kepada bagian
pembelian bersama IP dan barang.
6. IPB (Invoice Pembelian Barang Baru)
dokumen yang dibuat karena barang ada yang rusak kemudian ditukar dengan barang
yang baru di buat oleh Supplier.
7. LP (Laporan
Pembelian) yaitu dokumen yang digunakan sebagai bukti bahwa bagian pembelian
telah melakukan pemesanan barang atau telah membeli barang.
F.
Sistem Pengawasan Intern Tentang Sistem yang Berjalan
Kebijakan-kebijakan yang dimiliki perusahaan adalah
sebagai berikut :
1. Pembelian barang
dilakukan apabila posisi barang tersebut tinggal 3 unit.
2. Pembayaran terhadap
utang dagang tersebut 90% memakai sistem TOP (Term Of Payment) jangka
waktu pembayaran 30 hari, 45 hari, 60 hari dan 10% system kas.
3. Tukar Guling
dilakukan pada saat barang yang dikirim ke perusahaan dalam keadaan rusak atau
tidak sesuai dengan pesanan.
4. Pembelian tunai juga
dilakukan jika pembelian dalam jumlah yang kecil.
5. Biaya Pengiriman
barang dan ppn ditanggung oleh Supplier.
Pada sistem informasi akuntansi pembelian tidak
lepas dari bagian-bagian yang terkait di dalamnya dengan peran dan fungsi
masing-masing bagian yang saling mendukung. Adapun fungsi-fungsi yang terkait
pada sistem informasi akuntansi pembelian pada PT Columbus adalah sebagai
berikut :
1. Bagian Gudang
bertugas mencatat barang–barang yang kurang dan melaporkan ke bagian pembelian.
2. Bagian Pembelian
melakukan order barang ke Supplier sesuai
kebutuhan atas persetujuan head
marketing.
3. Bagian Head Marketing menyetujui
surat order pembelian dan bertanggungjawab secara menyeluruh terhadap kebijakan
perusahaan di departemen marketing kepada kepala cabang.
4. Bagian Kepala Cabang
menandatangani surat atau dokumen yang diterima dari head marketing serta
bertanggungjawab kepada steak holder
di laporan keuangan pada setiap bulan.
5. Bagian Akuntansi
mempunyai tugas untuk membuat laporan pertanggungjawaban keuangan.
G.
Bagan Alir yang Berjalan
Keterangan
:
SPO
: Surat Purchaess Order
IP
: Invoice Pembelian
PBK
: Permintaan Barang Kurang
IPB
: Invoice Pembelian Barang Baru
PBM
: Pencatatan Barang Masuk
SPB
: Surat Penerimaan Barang
ST
: Surat Tagihan
TOP
: Term Of Payment (Jangka Waktu Pembayaran)
LP
: Laporan Pembelian
Uraian dari Flowchart sistem informasi akuntansi pembelian pada PT Columbus
diuraikan sebagai berikut :
1. Bagian gudang
mengecek stok barang jika tidak kurang dari 3 unit maka tidak pesan, jika kurang dari 3 unit maka
mencatat barang kurang, dokumen barang
kurang
diberikan kepada bagian pembelian.
2. Bagian pembelian
menerima dokumen barang kurang kemudian dicek kembali barang di gudang jika salah dokumen
di kembalikan ke gudang jika benar
maka
bagian gudang survai Supplier,
jika Supplier sesuai maka
bagian pembelian membuat SPO rangkap 4
yang akan diberikan kebagian head marketing.
3. Head Marketing
menerima SPO dan mengeceknya jika sesuai maka di berikan ke bagian kepala cabang jika tidak
dikembalikan kebagian pembelian.
4. Kepala Cabang
menerima SPO kemudian SPO di Acc dan di kembalikan kebagian pembelian.
5. Bagian Pembelian
menerima SPO Acc setelah itu SPO Acc lembar pertama diberikan kepada Supplier, lembar ke 2 dan ke 3
diberikan ke gudang lembar ke
4 di simpan secara permanen.
6. SPO Acc yang
diberikan ke bagian gudang kemudian diberikan diberikan ke bagian akuntansi SPO Acc lembar ke
3, sedangkan lembar pertama ke 2
disimpan
di gudang dan kemudian untuk dicocokkan dengan barang yang telah diterima.
7. Setelah Supplier menerima SPO Acc
kemudian Supplier menyiapkan
barang dan membuat IP, ST yang akan
diserahkan bagian pembelian dan akuntansi.
8. Kemudian bagian
gudang menerima barang beserta IP setelah itu barang dicek jika ada yg rusak maka melakukan
tukar guling, jika tidak ada yang rusak maka
dibuatkan
SPB rangkap 4 yang akan di berikan ke Supplier,
bagian akuntansi dan lembar terakhir disimpan secara permanen.
9. Bagian Akuntansi
setelah menerima SPO Acc, IP, ST, SPB kemudian dicek.
10. Bagian Gudang
melakukan pembayaran sesuai dengan jadwal pembayaran dan surat tagihan kepada Supplier, kemudian Supplier membuat kwitansi atas pembayaran yang di berikan kepada
bagian pembelian.
11. Bagian Supplier
membuat Kwitansi dan Laporan pembelian dirangkap 2 kali yang akan diberikan ke
bagian kepala cabang.
12. Kepala Cabang
menerima Laporan Pembelian kemudian
disimpan secara permanen.
H.
Kelemahan Sistem yang Berjalan
Kelemahan
pada sistem yang berjalan yaitu belum terkomputerisasi akuntansi pencatatan masih secara
manual dan tidak ada retur pembelian apabila
ada
barang rusak yang ada hanyalah sistem tukar guling.

makasi ats informasinya...!, ayo buat postingan yg lebih byk lagi..!
BalasHapusLengkap !
BalasHapusSusi ada ga pengelolaan persediaan barang dagang pt columbus palembang ini?
BalasHapusSaya mau nanya apakah ada posisi kosong sebagai Kepala Cabang columbus?trims
BalasHapusSaya mau nanya apakah ada posisi kosong sebagai Kepala Cabang columbus?trims
BalasHapusPermisi, boleh minta file struktur organisasi nya tidak. Terimakasih
BalasHapusMisi kk mau nanya ni kenapa ya saya setiap credit barang dicolombus selalu gak dapet nomer kontrak.
BalasHapusSelalu ad penagih yg datang trus ad dan minta biaya penagihan sebesar 10.000rb
Padahal kan biasanya kalo kredit ad nomer kontrak biar bisa transfer...
Sudah 5 barang saya credit slalu gak ad nomer kontraknya.
Mohon jawabannya kk!? Trmksh.
Mba susi tanya dong, ini pengelolaan persediaan, piutang columbus dan pengelolaan laba columbus ???
BalasHapusAda tdk pengelolaan persediaan, piutang dan pengelolaan laba columbus??
BalasHapusTolong jelas kan Tugas pokok kewajiban seorang koordinator colector
BalasHapusmau nanya motto PT apa ya
BalasHapus